Rabu, 26 Mei 2010

Lari Pagi


Murah meriah, sehat. Nah dalam rangka meningkatkan vitalitas, kesehatan fisik juga mental -inget Mens Sana in Corpore Sano, ok? Juga siapa tau bisa lihat yang manis-manis ganteng di lapangan olahraga (yang ternyata gagal total), saya mencanangkan lari pagi setiap hari minggu di lapangan olahraga Pajajaran Bandung. Bayar Rp 1500,- bisa lari sampe bengek, juga sesudahnya bisa makan-makan enak. Sebutlah bubur ayam, cakwe panas, lumpia basah, lumpia kering, susu murni KBPS Pengalengan, dan sebagainya.

Jam 6 pagi saya bersama adik saya yang mulai cemas liat pertumbuhan badannya yang pesat namun kesamping, sudah ready steady go di lapangan. Banyak juga peserta lari setiap pagi ini. Lari disini cukup nyaman karena lapangan olahraganya bersih dari tukang jualan tidak seperti gasibu yang lebih banyak tukang dagangnya dibanding orang yang datang, karena dipagar pembatas yang tinggi sekitar trek. Pedagang dilokalisasi di tempat terpisah.

Lari di lapangan olahraga lebih menyenangkan daripada lari di jalanan komplek. Lari berputar-putar tidak terasa, mungkin karena banyak orang ngos-ngosan yang senasib. Sambil lari bisa melihat di sudut lapangan rumput dibawah pepohonan menghadap ke arah timur, para manula, ada juga yang belum jadi manula, sedang berbuat eh melakukan gerakan Tai Chi diiringi musik yang suka jadi soundtrack para murid Shaolin kalau mau turun gunung itu lho. Saking asiknya melihat mereka, saya jadi kepingin juga daftar di perkumpulan pencinta lintas alam dan tai chi tersebut.

Banyak yang bisa dilihat disini, yang senam pagi ada, ada yang peregangan di kapstock eh apa sih palang buat ngangkat-ngangkat badan itu? Ada yang latihan tenaga dalam, ada yang jalan kaki, ada yang malah sibuk bergosip sambil lari. Ada juga serombongan ibu-ibu berkostum persis bunga flamboyan, dengan warna oranye mencolok mata, topi ala Laura Ingals dengan pinggiran kuning, juga lipstick merah menyala bak putik kembang tersebut. Ada pula yang cuma duduk-duduk.

Trek beberapa kali disiram air dari selang yang disemprotkan petugas, agar debu berwarna tanah merah itu tidak mengepul.

Sesudah lari lebih dari 7 keliling, saya kelaparan. Minum susu murni 1/2 liter dan kemudian berlanjut menjelajah melihat-lihat makanan di para pedagang sana. Ya tidak hanya melihat-lihat sih. hehehe. Menyenangkan lari-lari begini. Coba kalau banyak tempat di Bandung yang memadai untuk lari-lari begini. Mungkin pemuda bengong yang nongkrong pagi-pagi seperti ayam berjemur akan banyak berkurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar